Senin, 18 Maret 2013

Nyadran Kali


Ritual Makan Besar untuk Selamatkan Sumber Air

Jumat, 13 Januari 2012 - 13:13

Tarian pada tradisi Saparan-tradisi makan besar
Magelang, Seruu.com – Warga Lereng Gunung Merbabu Dusun  Warangan, Desa Muneng Warangan, Kecamatan Pakis,  Kabupaten Magelang (Jateng), menggelar ritual makan besar di sumber mata air Kali Puyam. Ritual sebagai wujud  rasa syukur kepada Sang Pencipta Alam.
Warga  yang membawa aneka makanan,  nasi putih, ingkung ayam, mie dan perlengkapan sesaji itu, berjalan kaki menempuh jarak sekitar  2,5 Km. Sesampai disebuah gundukan batu besar,   warga yang berjumlah ratusan orang itu,  menghentikan langkahnya.

Tokoh masyarakat desa, Handoko  menyatakan, ritual di sendang (sumber air) ini,  sudah menjadi tradisi sejak lama. Selain menyambut datangnya bulan sapar,  juga untuk selamatan desa. Sumber air  telah mereka  gunakan sejak tahun 1982, sebagai satu-satunya sumber air bersih untuk  mencukupi sebanyak 146 Kepala Keluarga (KK).

Sekretaris Desa Muneng Warangan, Budi Santoso menyebutkan, tradisi itu sudah  dimulai sekitar tahun 1982 lalu. Saat itu, warga terbebas dari kesulitan  air bersih, setelah ditemukannya sumber mata air di Kali Puyam ini. Dalam acara tersebut, digelar hiburan  kesenian tradisional.

 “Sejak itulah, tradisi ini digelar  hingga kini. Ini juga sekalian memperingati datangnya bulan sapar  yang  juga diperingati setiap tahunnya oleh warga disini,” tuturnya, Jum’at (13/1/2012).

Usai berdoa dan melakukan ritual di sumber air Kali Puyam tersebut, warga  pulang. Sesampainya di dusunnya, mereka melanjutkan pesta dengan menggelar kesenian rakyat diawali Tari Prajuritan dari Sanggar Warangan Merbabu, serta pementasan Topeng  Ireng, Kubro Siswo, Kuda Lumping dan Warok Anak.

Ritual serupa juga digelar warga  Desa Jambe Wangi, Kecamatan Pakis, Magelang. Namun ritual sedikit berbeda, karena warga menggelar pesta rakyat itu untuk memperingati hari  jadi (merti) desa.
Selain makan bersama, kegiatan mereka juga diramaikan dengan hiburan rakyat  berupa wayang kulit dengan dalang Ki Jumbuh dari Kecamatan Pakis. Sebelumnya,  warga melakukan ziarah kubur ke makam leluhur. [py]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar